Peduli dan Empati Pada Mental Health Ibu Rumah Tangga

Jumat, 22 Januari 2021




                                                      sumber foto : istockphoto

Di rumah tanpa pekerjaan yang pati tentu bukanlah perkara mudah yang mesti dijalani oleh seorang ibu rumah tangga. Keputusan menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan pekerjaan bukanlah perkara mudah. Namun, niat untuk mendedikasikan diri pada keluarga tidak boleh dipandang sebelah mata.

 

Seorang ibu rumah tangga bukanlah suatu yang sepele, meskipun sering dianggap sebagai orang yang tak punya pekerjaan. Memang ibu rumah tangga tak memiliki pekerjaan yang tetap dan mendapat gaji bulanan. Akan tetapi, pekerjaan yang ada di rumah tidak akan pernah habis.

 

Ibu rumah tangga seharusnya lebih dipedulikan jangan sampai merasa sendirian dan kesepian. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga pastinya sudah dipikirkan secara matang. Serta, pertimbangan dan perundingan dengan orang-orang terdekat. Namun, kadang mimpi tak seindah realita. Ada kalanya emosi mempengaruhi akibat penat, stress yang berlebihan.

 

Saya, sebagai ibu rumah tangga pun ada masa tidak bisa mengendalikan emosi. Stres dengan pekerjaan rumah yang terus ada dan tak kunjung selesai. Ditambah lagi dengan kondisi LDR dengan suami. Saya rasakan lebih menguras energi juga jiwa. Dikala ingin bantuan dalam mengurus anak-anak, sang kepala keluarga tak hadir. Belum lagi anak-anak jika berulah, padahal hanya hal kecil tetapi bisa menimbulkan ledakan seperti bom Nagasaki dan Hiroshima. Seharusnya tak terjadi tapi stres yang sedang menyelimuti bisa memicu ledakan tersebut.

 

Alangkah baiknya kalau pas berada di rumah untuk suami yang jarang pulang berusaha untuk memahami kondisi di rumah. Bukan tak peduli dengan keadaan, apalagi melihat istrinya pontang-panting belum selesai dengan urusan rumah dan anak-anak. Eh, malah asyik dengan ponselnya seraya tiduran. Wah, pastinya tambah gemes tuh istri. Baiklah, untuk kaum suami yang jarang pulang, lakukan semampunya untuk membantu sang istri supaya terasa lebih ringan dan cepat beristirahat.

 

Bantuan suami merupakan hal yang sangat diharapkan. Jadi, sang suami mesti tanggap dengan keadaan. Tidak perlu sungkan untuk membantu memandikan si kecil meskipun akan terjadi  kegaduhan kecil. Ya, siapa yang tidak heboh jika terjadi kekeliruan yang biasanya tidak akan terjadi saat mandi bersama ibu. si kecil hafal untuk tahapan mandi. Semisal ada kekeliruan dari ayahnya yang lupa ambilkan pasta gigi dan sudah ditaruh di sikat ternyata bukan pasta gigi si kecil. Bisa kan terjadi semacam itu.

 

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gallup terhadap ibu yang tidak bekerja di Amerika Serikat cenderung memiliki emosi lebih negatif. Seperti, khawatir, sedih, marah, stres, dan depresi, jika dibandingkan ibu pekerja. Banyak temuan terhadap ibu rumah tangga yang sering merasa sedih dan khawatir hingga menimbulkan depresi. Hal itu berkaitan dengan mental healthy yang harus diperbaiki.

 

Mental Health merupakan sebuah penyakit kejiwaan yang berkaitan dengan pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.

 

Pengaruh Mental Health Dalam Kehidupan

 

Emosi seorang ibu rumah tangga yang tidak dapat dikendalikan akan memiliki pengaruh kurang baik terhadap kehidupannya. Sepahit apapun dalam kehidupan atau secapai apapun melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak, sebaiknya terus belajar mngolah emosi agar tidak berpengaruh buruk terhadap mental anak juga.

 

Pola Asuh Anak

 

Kesehatan mental pada ibu rumah tangga akan berpengaruh pada pola asuh pada anak. Seorang ibu tangga yang mengalami emosi, depresi, atau stres berkepanjangan bisa mempengaruhi pola asuh terhadap anak. Seorang ibu yang sedang emosi bisa melampiaskan emosi negatif kepada anak-anak. Hal itu tidak baik terhadap psikologi anak, sehingga dapat menimbulkan perkembangan sikap agresif pada anak, bisa juga menjadi anak yang tertutup, pendiam, dan memendam perasaan. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengendalikan emosi negatif supaya tidak berdampak pada anak.

 

Tugas dan Kewajiban Harus Dibicarakan

 

Membicarakan tugas dan kewajiban kepada pasangan merupakan hal penting. Dengan saling mengetahui dan paham akan tugas dan kewajiban masing-masing maka akan lebih mudah dalam bekerja sama dalam urusan rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga akan merasa lebih dihargai akan pengorbanannya. Begitu juga dengan suami yang memahami arti kerja sama dalam berumah tangga.

 

Seorang ibu rumah tanggga akan merasa sungkan ketika meminta bantuan kepada suami. Akan teteapi, ini harus dilakukan agar urusan rumah cepat terselesaikan. Dengan kerjasama antara suami dan istri pasti lebih meringankan dan memudahkan. Dengan meminta bantuan kepada suami bukan berati suami jadi turun pamor. Tetapi justru dengan membtu istri lebih mulia dan berharga.

 

Ambil Me Time untuk Ibu Rumah Tangga

 

Seorang ibu rumah tangga harus mengambil waktu untuk dirinya sendiri. Bisa dengan membaca buku sambil menikmati secangkir teh atau kopi. Atau menonton film atau drama kesukaan. Menikmati makanan kesukaan atau pergi ke salon. Dengan adanya waktu untuk diri sendiri maka, seorang ibu rumah tangga berusaha untuk menjaga kewarasan.

 

Ingat Anak-anak

 

Jika sedang merasa tidak baik dengan mental health, ibu rumah tangga harus cepat-cepat singkirkan. Tataplah mata anak-anak atau lihatlah anak-anak. Anak-anak yang selama ini menemani, membuat hati tentram, memberikan senyum tulus, dan memberikan kebahagiaan dengan tingkah polah yang gemesin, lucu, dan kadang bikin naik darah. Anak-anak itu telah menerima ibunya apa adanya, tidak peduli dengan status seorang ibu rumah tangga. Bagi anak-anak ibu itu seorang malaikat.

 

Mulailah untuk belajar mengendalikan emosi negatif. Ibu rumah tangga merasa nyaman, tentram ketika ada yang peduli bukan mengacuhkan. Dengan diperhatikan maka, tidak merasa sendiri dan sepi. Seorang ibu rumah tangga akan bahagia jika uluran tangan suami dalam membantu urusan rumah. Rengkuh dan peluk istri untuk menjaga mental healthnya.

 

Tulisan ini dikutkan dalam #30dayswritingchallengesahabathosting

 

 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9