Pegagang,
Si Mungil yang Terabaikan
By. Neti Sudiasih
![]() |
Daun Pegagang. Dok. Pribadi |
Punya
pengalaman seru memanfaatkan tanaman liar di pekarangan rumah atau sekitar
tempat tinggal? Ada banyak tanaman liar yang sudah dimanfaatkan oleh
orang-orang dahulu. Mereka memanfaatkan tanaman liar sebagai sayur atau obat
herbal. Salah satunya adalah daun pegagang. Ada yang sudah pernah melihat atau
memanfatkannya?
Saya
memanfaatkan daun pegagang tanpa sengaja, karena harus memutar otak untuk menu
anak-anak. Urusan makan untuk anak memang harus terjaga gizinya. Kalau mau
masak untuk anak-anak, apalagi ada anak batita, saya terkadang merasa jenuh
sebab sudah divariasi menu tapi kadang tidak cocok dan minta lauk lain. Meski permintaan
lauknya sederhana dan membuat saya sempat kewalahan, ingin menyerah. Tetapi,
saya terus berusaha. Si kakak dan si adik biasanya minta telur dadar yang ada
sayurannya. Nah, untuk sayuran yang diminta seperti daun bawang sama seledri
atau wortel. Hemm... mudah memang permintaannya. Tetapi, akan menyulitkan apabila
stok sayur itu nggak ada. Maka saya mesti menyiasati dengan sayur lain. Sayur apakah
yang biasanya saya gunakan sebagai pengganti?
![]() |
dok.pribadi |
Sekarang
ini masih tinggal di rumah Bapak Ibu di desa dengan pekarangan cukup luas
sehingga memudahkan untuk menanam. Ditambah lagi bapak ibu rajin menanam hingga pekarangan rumah penuh
dengan tanaman. Entah itu bunga, cabai, atau sayur. Dengan menanam sayuran di pekarangan
rumah sangat membantu bila stok sayur nggak punya. Kalaupun pekarangan sempit atau
tidak ada lahan untuk menanam maka bisa menggunakan cara hidroponik. Menanam sayuran
sendiri lebih hemat dan sehat heheee....
Sore itu saya berkeliling halaman rumah, saya
menemukan tanaman bayam. Bayam enak dimasak sayur bening, urap atau bobor.
Lanjut menelusuri halaman sambil melihat tanaman. Saya menemukan tanaman Pegagang atau
ditempat saya tinggal menyebutnya Pane Goang. Tanaman ini tumbuh di pot bunga
kamboja jepang. Daun pegagang tumbuh subur. Wah, seger dan senang lihat daun
pegagang. Bisa untuk tambahan sayur nih.
Pegagang
atau Centella
asiatica merupakan tanaman liar menjalar dengan daun kecil-kecil seperti
bentuk ginjal dan pinggirnya bergerigi. Ditemukan di area pematang sawah,
ladang, sela-sela rerumputan atau tempat terbuka yang lembab. Pegagang bisa
dimanfaatkan untuk menutrisi otak karena mengandung Asiaticoside yang
berhubungan dengan penyakit otak.
Saya
memanfaatkan daun pegagang sejak anak pertama belajar makan. Tahun 2011, saya
berusaha untuk memberikan asupan makanan sehat dan bergizi untuk anak sulung.
Dengan keterbatasan waktu karena bekerja, saya berusaha untuk memasakkan
makanan ketika saya tinggalkan di rumah bersama pengasuh. Salah satu tanaman
yang saya manfaatkan adalah pegagang. Daun pegagang saya campurkan ke bubur
nasi dengan tambahan wortel. Untuk daun pegagang diiris halus sebab lebih cepat
masak dan rasa getir tidak terlalu berasa. Saya juga memanfaatkan daun pegagang
untuk campuran pada telur dadar ketika tidak ada persediaan daun bawang atau
seledri. Selain itu, daun pegagang dimasak untuk sayur bening bersama sayuran
lainnya. Oh iya, untuk memasak daun pegagang tidak terlalu lama dan pastinya
diiris halus ya agar anak mau makan. Kalau tidak diiris halus rasa tidak enak
akan lebih terasa. Bisa juga daun pegagang dijadikan camilan, seperti keripik
daun pegagang.
Sejak
itu saya memanfaatkan daun pegagang. Apalagi sekarang ada si kecil lagi yang
berusia 2 tahun. Saya manfaatkan lagi daun pegagang untuk menutrisi otaknya. Senang
rasanya menemukan daun pegagang. Sedihnya ketika menemukan di halaman rumah
orang tapi terabaikan lalu dicabuti dikira rumput peganggu kemudian dibuang
begitu saja. Walaupun pegagang seperti rumput tapi dia bermanfaat lho. Mulai
sekarang manfaatkan daun pegangan yuk. Oh iya, daun pegagang juga telah
diteliti untuk mengatasi Alzheimer. Itu lho penyakit pikun. Yang
nggak mau kena pikun, rajin konsumsi daun pegagang yuk.
Jadi,
mari pandai-pandai memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sekitar kita. Perlu
diingat, bila memanfaatkan tanaman liar harus memerhatikan apakah itu bisa
dikonsumsi atau tidak. Tetap berhati-hati ya. Jangan salah memilih. Salam sehat.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar