Cerpen : Masih Setia Untukmu

Senin, 24 Februari 2020
Dari jauh terlihat sebuah rumah dengan sentuhan gaya Belanda yang cantik. Bunga warna-warni menambah suasana rumah terlihat menawan dan asri. Rumah yang tertata dan terawat dengan baik oleh sang pemilik rumah. kupu-kupu Cantik pun ikut menyemarakan halaman dengan tarian indah mereka.  Rumah yang ditinggali oleh keluarga kecil yang bahagia.

Secangkir teh hangat tersaji di meja teras lengkap dengan camilan menemani Fania di sore yang cukup dingin. Fania asyik membolak balik majalah fashion khusus muslimah. Ia tertegun melihat model-model hijab dan baju. Ia memang senang melihat perkembangan hijab dan baju-baju muslimah, tetapi ia juga tidak menyukai model hijab dan baju yang aneh-aneh. Ia suka yang simple, elegan, dan tidak menonjolkan bentuk tubuhya.

Fania Alenta Wiliam, seorang gadis blesteran Jawa-Belanda tinggal di kota Kembang nan mempesona. Memiliki wajah cantik, kulitnya putih, dan tubuh yang proposional sebagai anugerah Tuhan. Senyum manis selalu tersunggih dibibir mungilnya. Ia terkenal ramah di kampus maupun lingkungan tempat tinggalnya.

Fania masih tinggal bersama orang tua. Ia memiliki dua kakak laki-laki yang sudah menikah. Kakak pertama satu kota sedangkan kakak kedua berada di luar negeri. Orang tua dan kedua kakaknya menyayangi Fania. Mereka selalu berkumpul ketika hari raya atau pas liburan. Sebagai anak bungsu tidak membuat Fania manja.

Perkenalanku dengan Fania sebagai surat cinta yang dikirim Tuhan. Waktu itu aku bersama tim mendapatkan tugas untuk menghadiri acara seminar di kampusnya. Ada desiran aneh di hati yang belum pernah aku rasakan. Senyum Fania membuat aku seperti mimpi bertemu bidadari surga. Namun, aku tak serta-merta mampu menaklukkan hatinya. Aku menyadari, siapa diri ini? diri ini yang suka kongkow dengan teman band dan belum merasa cukup dengan ilmu agama. Tapi aku tidak menyerah. Setelah aku mendapatkan nomor ponselnya dan berusaha untuk menyakinkan kalau aku benar-benar ingin bersamanya.

“Assalamualaikum, Fania. Maaf, mengganggu waktumu sebentar. Aku Alzio Permana. Keemarin kita berjumpa di acara seminar. Aku ingin lebih mengenalmu. Bolehkah?”

“Oo... iya yang kemarin.”

Betapa susahnya dan deg-degan ketika mencoba menelfon lalu berbincang sebentar. Ternyata Fania anak yang supel. Berbincang dengannya cukup menyenangkan. Beberapa bulan mengenalnya seakan ada kecocokan yang aku rasa.

Sejak mengenal Fania ada banyak hal yang membuat aku berubah dan mengetahui banyak hal. Aku malu pada diriku sendiri. Selama ini apa yang sudah aku lakukan? Apa yang aku perbuat? Apa yang akan menjadi tuntunan dan panutanku dalam hidup ini? ah, betapa aku malu pada Tuhan. Aku juga berterima kasih pada Tuhan karena telah mempertemukanku dengan Fania. Aku sangat bahagia ketika akan meminangnya. Fania, perempuan yang telah menyadarkanku, membuat hidup ini bermakna dan menjadikan aku seorang laki-laki beruntung.

“Fania, untuk acara pernikahan sudah fix semua ya?” tanyaku melalui telepon.

“Iya, sudah. Tidak lupa bunga mawarnya ya?” ucap Fania sumringah.

“Bunga mawar sudah aku pesankan. Oke, selamat istirahat. Mimpiin aku ya heheee...”

“Oke. Selamat istirahat juga”

Pernikahan sudah di depan mata tetapi apalah daya Tuhan berkehendak lain. Tuhan lebih menyayanginya. Sebuah peristiwa membunuh semua mimpi dan harapanku. Fania pergi untuk selamanya dalam kecelakan. Hatiku hancur. Perempuan yang aku cintai dan masa depanku ternyata bukan jodohku di dunia. Keputusanku untuk sendiri di dunia dengan harapan dipertemukan kembali dengan Fania di Surga. Bayangan Fania tak lekang dari ingatanku. Aku sering merasa tak sanggup hidup tanpa Fania. Setiap hari aku kunjungi pusarannya. Bunga mawar kesukaannya selalu aku bawa.

“Fania, aku akan tetap bersamamu, mengunjungimu karena aku selalu merindukanmu.” gumamku lirih seiring dengan lantunan doa untuknya,  


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9